KEAJAIBAN DI SEPOTONG ASMARA



Aku dedikasikan untuk seseorang yang sosoknya selalu muncul dalam mimpiku, senyumnya yang kerap terngiang dalam ingatanku, dan wajahnya yang sering menghiasi atap anganku

Cinta adalah sebuah misteri. Sebuah perasaan unik yang tak mudah ditafsirkan begitu saja dengan logika belaka. Ia muncul dengan sendirinya, datang, hinggap, lalu mengikat kita pada sebuah rasa yang sulit digambarkan dan susah dijelaskan. cinta bagaikan sebuah objek abstrak yang anehnya malah membuatku senang.

Masihkah kamu ingat pertemuan kita untuk pertama kalinya di tempat itu? Saat yang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing, kita bertemu dengan malu-malu. Sejujurnya jika boleh dikata, Aku malu ditambah canggung bertemu denganmu, sedangkan kamu mungkin merasa hal yang sama.

Sungguh lucu memang jika diingat. 

Awalnya, pertemuan kita hanyalah perjumpaan biasa, tanpa adanya sebuah perasaan dan ikatan lebih selain hubungan sebagai teman belaka. Bahkan untuk hubungan sebagai teman pun rasanya belum pantas karena kita sendiri tidak mengenal satu sama lain pada saat itu. Kita pun jarang berjumpa karena perbedaan agenda kuliah. Bertemu pun hanya sesekali saja, itu pun tidak disertai dengan komunikasi yang mendalam dan interaksi kita hanya berlalu seperti angin lewat. Tak meninggalkan jejak dan rasa apa-apa.

Tak pernah terpikir olehku sebelumnya, jika wajahmu akan menempati posisi yang istimewa di hatiku. Tak terpikirkan juga kalau dirimu adalah orang yang terus membuatku melamun sepanjang waktu.

Mungkin dirimu tidak menyadari akan rasa cinta yang sekarang menggelayut erat di jiwa ini. Tapi tak apa-apa, aku pun tak akan mengungkapkannya dalam waktu yang dekat. Aku masih menunggu momen yang tepat untuk menyuarakan isi hatiku kepadamu.

Jujur saja, memberitahumu akan rumitnya perasaanku ini menjadi tantangan emosional yang berat untukku. Perasaan yang bersemi kembali setelah sekian lama membeku di jurang kehampaan. Munculnya sosok dirimu seakan menjadi mesin penghangat untuk kosong dan dinginnya jiwaku. Walaupun diriku masih merasa khawatir, kamu akan berpaling dariku atau mungkin dirimu telah memiliki pria yang lebih baik dariku.

Tapi jika hal itu terjadi, tak apa, aku akan berusaha bersabar dan menerima dengan ikhlas.  Takdir tuhan belum mengizinkan kita untuk bersama. Tuhan lebih mengetahui rencana terbaik untuk hamba-NYA bukan?

Cinta memang aneh ya? Kamu pun merasakan hal itu ga? Sungguh memang kompleks sekali memahami manusia itu ya hahaha. Mungkin jika masih hidup, durkheim, weber, bahkan Karl marx pun akan membutuhkan waktu lama untuk memikirkan betapa cinta tidak bisa dipahami melalui satu perspektif saja. cinta berbicara mengenai perasaan manusia yang menghubungkan dengan manusia lain melalui ikatan afektif. 

Pada akhirnya, kita hanya dua orang yang saling menunggu. Diriku menunggu tanggapan dan jawaban dari dirimu, sedangkan dirimu juga mungkin sedang menunggu seseorang yang bisa mengisi kekosongan di hati.

Untaian tulisan ini sebenarnya tidak romantis, tidak berisi kata-kata yang membuatmu melayang hingga ke surga, juga tidak membuat dirimu baper maupun tersipu. jujur aku kurang mahir dalam mengurai kalimat berbau romantis hehehe.

Tapi yang kamu harus tau, aku adalah orang yang sangat menjunjung arti dari kesetiaan dan komitmen.

Aku siap menjadi sandaran untukmu yang mungkin lelah dan gelisah.

Aku pun siap menjadi tempat kamu berkeluh kesah, menjadi tempat penampungan untuk menumpahkan semua perasaanmu.

Aku tetap berdiri disaat yang lain pergi. Menemani kamu yang mungkin merasa kesendirian. 

Tulisan ini aku berikan untuk kamu, sosok yang dekat namun tak dapat kujangkau. Sosok yang berhasil menciptakan percik api penasaran dalam benakku betapa ajaibnya potongan asmara ini.
 
 
 
 
 
 
 

Komentar

Postingan Populer